[Tugas B.Indo] Cerita Rakyat - Eka Setyawati

25/11/13

Nama : Eka Setyawati
Kelas : X CI-2
    A.     Cerita Rakyat
Ande-Ande Lumut


            Dahulu kala, ada dua buah kerajaan, Kediri dan Jenggala. Kedua kerajaan itu berasal dari sebuah kerajaan yang bernama Kahuripan. Raja Erlangga membagi kerajaan itu menjadi dua untuk menghindari perang saudara. Namun sebelum meninggal Raja Erlangga berpesan bahwa kedua kerajaan itu harus disatukan kembali. Maka kedua raja pun bersepakat menyatukan kembali kedua kerajaan dengan menikahkan putra mahkota Jenggala, Raden Panji Asmarabangun dengan putri Kediri Dewi Sekartaji.

Ibu tiri Sekartaji, selir raja Kediri tidak menghendaki Sekartaji menikah dengan Raden Panji karena ia menginginkan putri kandungnya sendiri yang nantinya menjadi ratu Jenggala. Maka ia menyekap dan menyembunyikan Sekartaji dan ibunya.
            Pada saat Raden panji datang ke Kediri untuk menikah dengan Sekartaji, putri itu sudah menghilang. Raden Panji sangat kecewa. Ibu tiri membujuknya untuk tetap melangsungkan pernikahan dengan putrinya sebagai pengganti Sekartaji, namun Raden Panji menolak.
            Raden Panji kemudian berkelana. Ia mengganti namanya menjadi Ande-Ande Lumut. Pada suatu hari ia tiba di desa Dadapan. Ia bertemu dengan seorang janda yang biasa dipanggil Mbok Randa Dadapan. Mbok Randa mengangkatnya sebagai anak dan sejak itu ia tinggal di rumah Mbok Randa.
            Ande-Ande Lumut kemudian meminta ibu angkatnya untuk mengumumkan bahwa ia mencari calon istri. Maka berdatanganlah gadis-gadis dari desa-desa di sekitar Dadapan untuk melamar Ande-Ande Lumut. Tak seorang pun ia terima sebagai istrinya.
            Sementara itu, Sekartaji berhasil membebaskan diri dari sekapan ibu tirinya. Ia berniat untuk menemukan Raden Panji. Ia berkelana higga tiba di rumah seorang janda yang mempunyai tiga anak gadis, Kleting Abang, Kleting Ijo dan Kleting Biru. Ibu janda menerimanya sebagai anak dan memberinya nama Kleting Kuning.
            Kleting Kuning disuruh menyelesaikan pekerjaan sehari-hari dan membersihkan rumah, mencuci pakaian dan peralatan dapur. Pada suatu hari karena kelelahan Kleting Kuning menangis. Tiba-tiba datang seekor bangau besar. Kleting Kuning hampir lari ketakutan. Namun bangau itu berkata,”Jangan takut, aku datang untuk membantumu”.
            Bangau itu kemudian mengibaskan sayapnya dan pakaian yang harus dicuci Kleting Kuning berubah menjadi bersih. Peralatan dapur juga dibersihkannya. Setelah itu bangau terbang kembali. Bangau itu kembali setiap hari untuk membantu Kleting Kuning. Pada suatu hari bangau menceritakan tentang Ande-Ande Lumut kepada Kleting Kuning dan menyuruhnya pergi melamar.
            Kleting Kuning minta izin kepada ibu angkatnya untuk pergi ke Dadapan. Ibunya mengizinkan ia pergi bila pekerjaannya sudah selesai. Ia pun sengaja menyuruh Kleting Kuning mencuci sebanyak mungkin pakaian agar ia tidak dapat pergi.
            Sementara itu ibu janda mengajak ketiga anak gadisnya ke Dadapan untuk melamar Ande-Ande Lumut. Di perjalanan mereka tiba di sebuah sungai yang sangat lebar. Tidak ada jembatan atau perahu yang melintas. Mereka kebingungan. Lalu mereka melihat seekor kepiting raksasa menghampiri mereka. “Namaku Yuyu Kangkang, kalian mau kuseberangkan?”. Mereka tentu saja mau. “Tentu saja kalian harus harus memberiku imbalan”. “Kau mau uang? Berapa?” tanya ibu janda. “Aku tak mau uangmu. Anak gadismu cantik-cantik. Aku mau mereka menciumku”.
Mereka terperanjat mendengar jawaban Yuyu Kangkang. Namun mereka tidak mempunyai pilihan lain. Akhirnya mereka setuju. Kepiting raksasa itu menyeberangkan mereka satu per satu dan mereka pun memberikan ciuman sebagai imbalan.
            Sesampainya di rumah Mbok Randa, mereka meminta bertemu dengan Ande-Ande Lumut. Mbok Randa mengetuk pintu kamar Ande-Ande Lumut,”Putraku, lihatlah gadis-gadis cantik ini ingin melamarmu. Pilihlah satu sebagai istrimu”. “Ibu, katakan kepada mereka, aku tidak mau mengambil kekasih Yuyu Kangkang sebagai istriku”. Sahut Ande-Ande Lumut. Ibu janda dan ketiga anak gadisnya terkejut mendengar jawaban Ande-Ande Lumut. Bagaimana pemuda itu tahu bahwa mereka tadi bertemu dengan kepiting raksasa itu? Dengan kecewa mereka pun pulang.
            Di rumah, Kleting Kuning sudah menyelesaikan semua tugasnya berkat bantuan bangau ajaib. Bangau itu memberinya sebatang lidi. Ketika ibu angkatnya kembali, Kleting Kuning sekali lagi meminta izin untuk pergi menemui Ande-Ande Lumut. Ibu angkatnya terpaksa mengizinkan, namun ia sengaja mengoleskan kotoran ayam ke punggung Kleting Kuning.
            Kleting Kuning pun berangkat. Tibalah ia di sungai besar. Kepiting raksasa itu mendatanginya untuk menawarkan jasa membawanya ke seberang sungai. “Gadis cantik, kau mau ke seberang? Mari kuantarkan” kata Yuyu Kangkang. “Tidak usah, terima kasih” kata Kleting Kuning sambil berjalan menjauh. “Ayolah, kau tak perlu membayar” Yuyu Kangkang mengejarnya,”Cukup sebuah ci... Aduh!”
            Kleting Kuning mencambuk Yuyu Kangkang dengan lidi pemberian bangau. Kepiting raksasa itu pun lari ketakutan. Kleting Kuning kemudian mendekati tepi air sungai dan menyabetkan lidinya sekali lagi. Air sungai terbelah, dan ia pun bisa berjalan di dasar sungai sampai ke seberang.
            Kleting kuning akhirnya tiba di rumah Mbok Randa. Mbok Randa menerimanya sambil menutup hidung karena baju Kleting Kuning bau kotoran ayam. Ia pun mempersilahkan gadis itu masuk lalu ia pergi ke kamar Ande-Ande Lumut.
            “Ande anakku, ada seorang gadis cantik, tetapi kau tak perlu menemuinya. Bajunya bau sekali, seperti bau kotoran ayam. Biar kusuruh ia pulang saja”. “Aku akan menemuinya ibu” kata Ande-Ande Lumut. “Tetapi... ia... “ sahut Mbok Randa  “ Ia satu-satunya gadis yang menyeberang tanpa bantuan Yuyu Kangkang, ibu. Ialah gadis yang aku tunggu-tunggu selama ini”. Mbok Randa pun terdiam. Ia mengikuti Ande-Ande Lumut menemui gadis itu. Kleting Kuning terkejut sekali melihat Ande-Ande Lumut adalah tunangannya, Raden Panji Asmarabangun. “Sekartaji, akhirnya kita bertemu lagi” kata Raden Panji.
            Raden Panji kemudian membawa Dewi Sekartaji dan Mbok Randa Dadapan ke Jenggala. Raden Panji dan Dewi Sekartaji pun menikah. Kerajaan Kediri dan Jenggala pun dipersatukan kembali.


    B.      Hal-Hal yang Menarik dari Cerita Rakyat “Ande-Ande Lumut”

·         Perempuan melamar laki-laki
·         Kepiting raksasa yang bisa dinaiki manusia untuk menyeberang sungai
·         Bangau ajaib yang bisa berbicara dan membantu pekerjaan rumah
·         Manusia bisa membelah sungai hanya dengan menggunakan sebatang lidi

    C.    Amanat dari Cerita Rakyat “Ande-Ande Lumut”

·         Kalau jodoh pasti bertemu
·         Jangan mudah menyerahkan harga diri hanya untuk mendapatkan cinta yang belum tentu di dapat.
 Seperti Kleting Abang, Ijo dan Biru mau mencium Yuyu Kangkang supaya diseberangkan dan supaya bisa bertemu Ande-Ande Lumut.
·         Harus senantiasa sabar dalam menghadapi cobaan.
Seperti Kleting Kuning yang sabar saat disekap oleh ibu tirinya dan saat disiksa ibu tiri dan saudara nya dengan menyuruhnya mengerjakan perkerjaan rumah.

    D.    Menemukan Cerita Lain yang Mirip atau Serupa

Cerita rakyat Ande-Ande Lumut dari jawa timur mirip dengan cerita rakyat dari Inggris yaitu Cinderella. Inti ceritanya sama yaitu gadis cantik dan miskin yang dibenci dan disiksa ibu tiri dan saudara tirinya yang akhirnya bertemu dengan jodohnya yang merupakan seorang Pangeran dan ceritanya berakhir bahagia. Sang gadis dan Pangeran hidup bahagia.

Perbedaannya Kleting Kuning sebenarnya memang seorang putri kalau Cinderella memang seorang gadis biasa. Prosesnya juga berbeda bertemu jodohnya juga berbeda.

    E.     Membandingkan dengan Kehidupan Sehari-hari


Tidak ada sesuatu yang khusus yang bisa dibandingkan dengan kehidupan sehari hari. Mungkin hanya untuk memberi pelajaran jangan mudah iri dengan saudara sendirir dan kita harus menjadi sabar.

0 opini:

Posting Komentar