[Tugas B.Indo] Cerita Rakyat - Rahmah Mutiara

24/11/13

Rahmah Mutiara Mustikaningsih

Bandung Bondowoso – Legenda Candi Prambanan
Cerita Rakyat Jawa Tengah

Dahulu kala ada seorang raja bernama Prabu Boko yang memerintah di Prambanan. Prabu Boko adalah seorang raksasa yang sakti. Ia mempunyai seorang puteri yang bernama Roro Jonggrang sangat cantik.
Berbatasan dengan kerajaan Boko ada sebuah kerajaan bernama Pengging. Pada suatu hari raja Pengging ingin memperluas wilayah kerajaannya, maka ia mengutus puteranya, Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan pasukan Boko bahkan membunuh raja Boko.


Bandung Bondowoso pun tinggal di Istana Prambanan. Ia jatuh cinta kepada Roro Jonggrang dan meminta gadis itu menjadi permaisurinya. Roro Jonggrang tidak ingin menjadi isteri Bnadung Bondowoso yang telah membunuh ayahandanya. Ia mencari akal agar dapat menolak pinangan pangeran Pengging itu dengan halus.
Akhirnya ia menemui Bandung Bondowoso dan berkata “Aku mau menjadi isterimu, tetapi sebagai syaratnya engkau harus membuat 2 sumur dan seribu candi dalam waktu semalam”. Meskipun syarat yang diajukan Roro Jonggrang mustahil dipenuhi orang lain, Bandung Bondowoso langsung menyanggupinya. Ia mengumpulkan makhluk-makhluk halus yang menjadi anak buahnya dan mulai menggali sumur dan membangun candi.
Bandung Bondowoso dan anak buahnya bekerja sangat cepat. Dalam waktu singkat mereka sudah menyelesaikan satu sumur dan ratusan candi.
Roro Jonggrang mengamati dari kejauhan dengan cemas. Ia berpikir keras untuk menemukan cara menggagalkan usaha Bandung Bondowoso. Roro Jonggrang pun memanggil dayang-dayang dan menyuruh mereka membakar jerami dan menabuh lesung.
Api dari jerami yang di bakar membuat suasana terang dan suara tabuhan lesung yang gaduh mengejutkan makhluk-makhluk halus yang sedang bekerja. Mereka mengira hari telah pagi. Mereka pun melarikan diri, meninggalkan Bandung Bondowoso serta sumur dan candi yang belum selesai.
Bandung Bondowoso berusaha memanggil mereka kembali, tetapi mereka tetap meninggalkannya. Roro Jonggrang menemui Bandung Bondowoso dan bertanya “Waktumu sudah habis, Bandung. Apakah candiku sudah selesai?”
Bandung Bondowoso sangat marah karena ia tahu Roro Jonggrang telah menggagalkan kerja kerasnya, namun ia berushaa menahan diri, “Tentu saja candi sudah selesai. Kalau tidak percaya, sialahkan kau hitung sendiri”. Roro Jonggrang ditemani dayang-dayangnya menghitung candi satu persatu. Ternyata Bandung Bondowoso telah berhasil menyelesaikan 999 candi.
“Kau gagal, Bandung. Masih kurang satu candi lagi,” kata Roro Jonggrang. Bandung Bodowoso naik darah, “Kalau kau tidak berbuat curang, aku pasti bisa menyelesaikan seribu candi untukmu, Jonggrang” katanya. “Baiklah, aku penuhi keinginanmu. Jadilah kau Roro Jonggrang, candi yang keseribu!” kutuk Bandung Bondowoso.
Maka Roro Jonggrang pun menjelma menjadi patung batu yang sangat cantik dan ajaib, batu-batu tersusun satu demi satu dengan sendirinya membentuk candi, mengelilingi patung itu. Sampai sekarang patung batu Roro Jonggrang yang cantik dapat kita saksikan di dalam ruangan candi utama di Prambanan.


A.    Hal-Hal Unik Yang Terdapat Dalam Cerita

1.      Adanya syarat-syarat yang diluar akal manusia pada umumnya.
2.      Terdapat unsur mistik yaitu makhluk-makhluk halus yang membantu Bandung Bondowoso dalam pembuatan sumur dan candi.
3.      Adanya kutukan terhadap Roro Jonggrang menjadi candi ke-1000.
4.      Keajaiban batu-batu tersusun dengan sendirinya membentuk candi.

B.     Amanat Dalam Cerita

1.      Kita harus selalu menggunakan cara yang baik dalam melakukan sesuatu agar mendapat hasil yang baik pula.
2.      Berterus terang lebih baik.
3.      Jangan mempersulit orang lain.
4.      Harus mempertimbangkan segala sesuatu yang akan kita lakukan agar tidak berdampak negatif bagi diri kita sendiri.

C.    Cerita Rakyat Yang Mirip Dengan Bandung Bondowoso

Cerita Bandung Bondowoso ini mirip dengan cerita Sangkuriang di tanah pasudan. Kedua cerita tersebut sama-sama menceritakan ada seorang lelaki yang ingin menikahi perempuan dan perempuannya tidak ingin dinikahi oleh lelaki tersebut bisa disebut cinta yang bertepuk sebelah tangan. Lalu, perempuannya memberikan syarat yang diluar akal manusia pada umumnya. Kedua cerita tersebut juga sama-sama sebuah legenda.

D.    Kesamaan Cerita Dengan Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang memiliki kisah cinta bertepuk sebelah tangan. Salah satu pihak dari mereka biasanya akan memberikan syarat sehingga dapat diterima cintanya.



1 opini:

Tusy mengatakan...

tampilan webnya bagus :)

Posting Komentar